Awitrom.com - Perkembangan minat baca dan kemampuan membaca siswa saat ini sangatlah memprihatinkan. Hal ini disebabkan metode yang diberikan kepada siswa kurang bahkan tidakmenyenangkan bagi siswa. Sebagian metode berorentasi pada hasil bukan pada proses. Rendahnya minat baca siswa ini menjadikan kebiasaan membaca yang rendah dan ini juga menjadikan kemampuan membaca menjadi rendah.
Perpustakaan merupakan sebagai lembaga yang mengelola sumber ilmu tentang informasi dan sumber belajar. ini seharusnya bisa menduduki posisi kunci dalam proses pendidikan dan pelatihan baik di dalam lingkungan sekolah maupun dalam lingkungan masyarakat pada umumnya. Bukan cuma itu demilian juga pada perpustakaan yang ada pada sekolah didirikan dengan tujuan, selain sebagai sumber informasi dan sumber belajar perpustakaan sekolah juga diharapkan bias atau dapat digunakan yang sebagai sarana untuk menumbuhkan dan mengembangkan minat baca, kegemaran membaca dan budaya baca bagi siswa.
Menumbuhkan kecintaan siswa terhadap buku dengan gemar membaca memang bukanlah hal yang mudah dilaksanakan. Namun hal demikian ini sudah jelas bahwa kegemaran membaca pada siswa akan ini banyak memberikan manfaat dalam menjalani kehidupannya. Ini khususnya bagi kesuksesan belajar atau pendidikannya. Sebab kegemaran membaca ini merupakan modal utama siswa dalam proses belajar yang dilaluinya. Demikian juga dengan melalui untuk sering membaca siswa dapat mengembangkan imajinasinya dan mengenal karakter kepribadiannya.
Untuk meningkatkan minat baca kepada para siswa atau anak sebenarnya sudah bisa dimiliki dari sejak anak usia dini. Dimana lingkungan dalam suatu keluarga ini sangat memegang peran yang penting dalam menumbuhkan minat baca terhadap siswa. dan Khususnya pada kedua orangtua ini seharusnya dia memberikan perhatiannya terhadap anak yaitu dengan cara memberikan pekerjaan kegiatan yang bisa menumbuhkan atau meningkatkan kepada anak untuk sering-sering membaca.
Budaya membaca pada siswa di dalam perpustakaan sekolah saat ini umumnya masih sangat rendah. Dalam hal seperti ini bukan karena kesalahan para siswa itu sendiri, akan tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan ini justru disebabkan oleh kurangnya perhatian dan peran pengelola perpustakaan dan guru dalam menumbuhkan iklim yang kondusif yang dapat merangsang atau mengajak anak didik agar gemar membaca di perpustakaan sekolah.
Bukan cuma yang ada pada kampus hal ini juga pada dilingkungan sekolah, bapak atau ibu guru masih kurang perhatiannya terhadap peningkatan kepada muruidnya untuk membaca.
Menumbuhkan kecintaan siswa terhadap buku dengan gemar membaca memang bukanlah hal yang mudah dilaksanakan. Namun hal demikian ini sudah jelas bahwa kegemaran membaca pada siswa akan ini banyak memberikan manfaat dalam menjalani kehidupannya. Ini khususnya bagi kesuksesan belajar atau pendidikannya. Sebab kegemaran membaca ini merupakan modal utama siswa dalam proses belajar yang dilaluinya. Demikian juga dengan melalui untuk sering membaca siswa dapat mengembangkan imajinasinya dan mengenal karakter kepribadiannya.
Untuk meningkatkan minat baca kepada para siswa atau anak sebenarnya sudah bisa dimiliki dari sejak anak usia dini. Dimana lingkungan dalam suatu keluarga ini sangat memegang peran yang penting dalam menumbuhkan minat baca terhadap siswa. dan Khususnya pada kedua orangtua ini seharusnya dia memberikan perhatiannya terhadap anak yaitu dengan cara memberikan pekerjaan kegiatan yang bisa menumbuhkan atau meningkatkan kepada anak untuk sering-sering membaca.
Budaya membaca pada siswa di dalam perpustakaan sekolah saat ini umumnya masih sangat rendah. Dalam hal seperti ini bukan karena kesalahan para siswa itu sendiri, akan tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan ini justru disebabkan oleh kurangnya perhatian dan peran pengelola perpustakaan dan guru dalam menumbuhkan iklim yang kondusif yang dapat merangsang atau mengajak anak didik agar gemar membaca di perpustakaan sekolah.
Bukan cuma yang ada pada kampus hal ini juga pada dilingkungan sekolah, bapak atau ibu guru masih kurang perhatiannya terhadap peningkatan kepada muruidnya untuk membaca.
Selain hal diatas, persepsi kebanyakan dari sebagian masyarakat Indonesia ini masih berkutat untuk memuhi hajat hidup yang paling utama dan penting yaitu memenuhi pangan dan sandang. Apalagi untu kebutuhan lainya.
Akan tapi bagi orang yang membeli barang-barang semakin konsumtif yang bukan kebutuhan pokok ini sepertinya dianggap paling penting ketimbang membeli buku. Hal seperti inilah yang menyebabkan minat dan kemampuan membaca semakin rendah
Akan tapi bagi orang yang membeli barang-barang semakin konsumtif yang bukan kebutuhan pokok ini sepertinya dianggap paling penting ketimbang membeli buku. Hal seperti inilah yang menyebabkan minat dan kemampuan membaca semakin rendah
Peminat baca selama ini menjadi salah satu masalah besar bagi bangsa Indonesia. Bagaimana tidak, saat ini minat baca masyarakat Indonesia termasuk yang paling rendah di Asia.
Indonesia hanya unggul di atas Kamboja dan Laos. Sebenarnya semakin rendah kebiasaan membaca, maka kebodohan dan kemiskinan tentunya akan berpotensi mengancam kemajuan dan eksistensi bangsa ini.
Saat ini tentu kita sudah melihat bagaimana kemajuan perkembangan iptek di Jepang. Semua itu disebabkan karena pemerintah Jepang sangat memprioritaskan kebutuhan bahan bacaan masyarakatnya, terutama anak-anak sekolah dan mahasiswa, sehingga tak mengherankan jika perpustakaan, terutama di kampus-kampus Jepang, selalu ramai dikunjungi mahasiswa.
Berbeda dari sebuah kondisi perpustakaan yang ada pada kampus di Indonesia, perpustakaan yang ada pada kampus ini bukan cuma sebagai tempat penyimpanan dan pajangan dari berbagai koleksi buku dan bahan referensi lainnya. Lebih ironis atau parahnya lagi, perpustakaan pada kampus ini sering dijadikan sebagai tempat untuk pacaran. waoo... bukan tempat membaca dan berdiskusi.
Sebagai seorang mahasiswa dan calon para ilmuwan, perpustakaan ini seharusnya akan menjadi suatu yang paling dicari sebagai wadah pembelajaran atau untuk menambah wawasan, terutama ini dalam mencari referensi untuk membuat atau menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan dalam kampus maupun diluar.
Mengapa minat baca mahasiswa rendah? Menurut (Arixs: 2006) ada enam faktor penyebab:
Pertama, Dalam pembelajaran di Indonesia belum membuat mempunyai seitem untuk mahasiswa harus membaca buku, Kedua, terlalu banyak tempat hiburan, permainan, dan tayangan TV yang mengalihkan perhatian mereka dari membaca buku, Ketiga, untuk budaya baca memang belum pernah diwariskan nenek moyang kita, mungkin inijuga penyebabnya, sedangkan budaya tutur masih dominan daripada budaya membaca, Keempat, sarana untuk memperoleh bacaan seperti perpustakaan atau taman bacaan masih merupakan barang langka, Kelima, tidak meratanya penyebaran bahan bacaan di berbagai lapisan masyarakat yang keenam ini yaitu dorongan membaca ini karena tidak ditumbuhkannya sejak dari mulai jenjang pendidikan pada praperguruan tinggi.
Dan dari itulah, Perpustakaan ini harus mampu memenuhi kebutuhan bagi para semua mahasiswa yang haus akan ilmu pengetahuan dengan empat cara dibawah ini.
Indonesia hanya unggul di atas Kamboja dan Laos. Sebenarnya semakin rendah kebiasaan membaca, maka kebodohan dan kemiskinan tentunya akan berpotensi mengancam kemajuan dan eksistensi bangsa ini.
Saat ini tentu kita sudah melihat bagaimana kemajuan perkembangan iptek di Jepang. Semua itu disebabkan karena pemerintah Jepang sangat memprioritaskan kebutuhan bahan bacaan masyarakatnya, terutama anak-anak sekolah dan mahasiswa, sehingga tak mengherankan jika perpustakaan, terutama di kampus-kampus Jepang, selalu ramai dikunjungi mahasiswa.
Berbeda dari sebuah kondisi perpustakaan yang ada pada kampus di Indonesia, perpustakaan yang ada pada kampus ini bukan cuma sebagai tempat penyimpanan dan pajangan dari berbagai koleksi buku dan bahan referensi lainnya. Lebih ironis atau parahnya lagi, perpustakaan pada kampus ini sering dijadikan sebagai tempat untuk pacaran. waoo... bukan tempat membaca dan berdiskusi.
Sebagai seorang mahasiswa dan calon para ilmuwan, perpustakaan ini seharusnya akan menjadi suatu yang paling dicari sebagai wadah pembelajaran atau untuk menambah wawasan, terutama ini dalam mencari referensi untuk membuat atau menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan dalam kampus maupun diluar.
Menumbuhkan Minat BacaPenyebab sepinya pembaca dalam perpustakaan ini ini berupa faktor menurun, ini juga karena perpustakaan tidak bisa mengikuti perkembangan pada zaman dengan tidak memenuhi kebutuhan mahasiswa. Untuk memenuhi dalam kebutuhan tugas perkuliahan, mahasiswa seringkali lebih memilih cara instan, yaitu mencari di internet.
Mengapa minat baca mahasiswa rendah? Menurut (Arixs: 2006) ada enam faktor penyebab:
Pertama, Dalam pembelajaran di Indonesia belum membuat mempunyai seitem untuk mahasiswa harus membaca buku, Kedua, terlalu banyak tempat hiburan, permainan, dan tayangan TV yang mengalihkan perhatian mereka dari membaca buku, Ketiga, untuk budaya baca memang belum pernah diwariskan nenek moyang kita, mungkin inijuga penyebabnya, sedangkan budaya tutur masih dominan daripada budaya membaca, Keempat, sarana untuk memperoleh bacaan seperti perpustakaan atau taman bacaan masih merupakan barang langka, Kelima, tidak meratanya penyebaran bahan bacaan di berbagai lapisan masyarakat yang keenam ini yaitu dorongan membaca ini karena tidak ditumbuhkannya sejak dari mulai jenjang pendidikan pada praperguruan tinggi.
Dan dari itulah, Perpustakaan ini harus mampu memenuhi kebutuhan bagi para semua mahasiswa yang haus akan ilmu pengetahuan dengan empat cara dibawah ini.
- Sarana dan prasarana perpustakaan ini perlu ditambahkan, seperti berupa fasilitas dan jaringan internet atau wi-fi dan memperbanyak ruang diskusi, dan memperbaiki ruang bacaan.
- Memberikan pelayanan yang baik, ramah, dan bersahabat. Hal ini sangat penting mengingat para pengunjung adalah mahasiswa yang berpendidikan. Jadi apabila ada pelayanan dari petugas yang kurang baik dan kurang memuaskan tentunya mereka itu akan protes dengan hal seperti itu dan kurang nyaman dalam menggunakan fasilitas perpustakaan.
- Seharusnya disediakan buku yang memadai. .
- Menciptakan iklim membaca di kampus.
0 Komentar untuk "Kurangnya Minat Membaca Pada Perpustakaan dan cara Menumbuhkannya"