Saluran Sekunder merupakan cabang dari saluran primer, dimana saluran ini yang membagi saluran induk kedalam saluran yang lebih kecil (tersier). Sedangkan jaringan irigasi sekunder ini meripakan bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari saluran sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi sadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.
Petak saluran sekunder ini terdiri dari beberapa petak tersier yang kesemuanya dilayani oleh satu saluran sekunder. Terkadang petak sekunder ini menerima air dari bangunan bagi yang terletak di saluran primer atau sekunder. Batas-batas petak sekunder pada urnumnya berupa tanda topografi yang jelas misalnya saluran drainase. Luas dari petak sukunder ini berbeda-beda. ini tergantung pada kondisi topografi daerah atau tempat yang bersangkutan.
Saluran sekunder pada umumnya terletak pada punggung mengairi daerah di sisi kanan dan kiri saluran tersebut sampai saluran drainase yang membatasinya. Saluran sekunder ini juga bisa untuk direncanakan sebagai saluran garis tinggi yang mengairi kelereng-lereng medan yang lebih rendah. Saluran sekunder membawa air dari saluran primer ke petakpetak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas ujung saluran ini adalah pada bangunan sadap terakhir.
Saluran sekunder ini biasanya sering diberi nama sesuai dengan nama desa atau tempatnya yang terletak di petak sekunder. Petak sekunder ini nantinya akan diberi nama sesuai dengan nama saluran sekundernya. Sebagai contoh saluran sekunder Sambak mengambil nama desa Sambak karena salurannya terletak di petak sekunder Sambak.
Berikut ini ada beberapa cara pemberian air irigasi
Adapun jenis penggolongan dalam pemberian air irigasi adalah :
Irigasi Air Mengenai Saluran Skunder
Saluran Sekunder merupan suatu cabang dari saluran primer yang membagi saluran induk kedalam saluran yang lebih kecil (tersier). Sementara jaringan irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari saluran sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi sadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.
Petak sekunder ini tentunya terdapat dari beberapa petak tersier yang kesemuanya telah dilayani oleh satu saluran sekunder. Biasanya petak sekunder menerima air dari bangunan bagi yang terletak di saluran primer atau sekunder. Pada umumnya Batas-batas petak sekunder ini merupakan berupa tanda topografi yang jelas misalnya saluran drainase. Luas petak sukunder inu berbeda-beda tergantung pada kondisi topografi daerah yang bersangkutan.
Saluran sekunder pada umumnya terletak pada punggung mengairi daerah di sisi kanan dan kiri saluran tersebut sampai sebuah saluran drainase yang telah membatasinya. Saluran sekunder ini juga bisa pikirkan atau direncanakan sebagai suatu saluran garis tinggi yang mengairi kelereng-lereng medan yang lebih rendah. Saluran sekunder ini selanjutnya membawa air dari saluran primer ke petakpetak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas ujung saluran ini adalah pada bangunan sadap terakhir.
Seperti yang telah disebutkan diatas mengenai nama saluran skunuder ini biasanya sering diberi nama atau disebut sesuai dengan nama desa yang terletak di petak sekunder. Petak sekunder ini seperti yang telah di bahas diatas bahwa akan diberi nama sesuai dengan nama saluran sekundernya. Sebagai bahan contoh saluran sekunder Sambak mengambil nama desa Sambak ini karena terletak di petak sekunder Sambak.
Saluran sekunder membawa air dari bangunan yang menyadap dari saluran primer menuju petak-petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. batas akhir dari saluran sekunder adalah bangunan sadap terakhir. Banyak saluran sekunder tidak dilengkapi dengan bangunan pembuang (wasteway).
Demikian Pembahasa Mengenai Irigasi Air mengenai Saluran skunder ini, semoga bermanfaat
Petak saluran sekunder ini terdiri dari beberapa petak tersier yang kesemuanya dilayani oleh satu saluran sekunder. Terkadang petak sekunder ini menerima air dari bangunan bagi yang terletak di saluran primer atau sekunder. Batas-batas petak sekunder pada urnumnya berupa tanda topografi yang jelas misalnya saluran drainase. Luas dari petak sukunder ini berbeda-beda. ini tergantung pada kondisi topografi daerah atau tempat yang bersangkutan.
Saluran sekunder pada umumnya terletak pada punggung mengairi daerah di sisi kanan dan kiri saluran tersebut sampai saluran drainase yang membatasinya. Saluran sekunder ini juga bisa untuk direncanakan sebagai saluran garis tinggi yang mengairi kelereng-lereng medan yang lebih rendah. Saluran sekunder membawa air dari saluran primer ke petakpetak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas ujung saluran ini adalah pada bangunan sadap terakhir.
![]() |
Irigasi Air Saluran Skunder |
Saluran sekunder ini biasanya sering diberi nama sesuai dengan nama desa atau tempatnya yang terletak di petak sekunder. Petak sekunder ini nantinya akan diberi nama sesuai dengan nama saluran sekundernya. Sebagai contoh saluran sekunder Sambak mengambil nama desa Sambak karena salurannya terletak di petak sekunder Sambak.
Berikut ini ada beberapa cara pemberian air irigasi
- Yang Pertama Kondisi pada debit lebih besar dari 70% debit rencana air irigasi dari saluran primer dan sekunder dialirkan secara terus-menerus (continous flow) ke petak-petak tersier melalui pintu sadap tersier.
- Kondisi debit 50 - 70% dari debit rencana air irigasi dialirkan ke petak-petak tersier dilakukan dengan rotasi. Pelaksanaan pada rotasi ini dapat diatur antar saluran sekunder misalnya jaringan irigasi mempunyai 2 saluran yang berhubungan antara sekunder a dan sekunder b maka rotasi ini dapat dilakukan selama tiga hari air irigasi dialirkan ke sekunder a dan tiga berikutnya ke sekunder b demikian seterusnya setiap tiga hari dilakukan penggantian sampai suatu saat debitnya kembali normal.
- Cara pemberian air terputusputus (intermitten) dilaksanakan dalam rangka efisiensi penggunaan air pada jaringan irigasi yang mempunyai sumber air dari waduk atau dari sistem irigasi pompa, misalnya 1 minggu air waduk ini selanjutnya akan dialirkan ke jaringan irigasi dan selanjutnya untuk 1 minggu kemudian waduknya ditutup demikian seterusnya sehingga setiap minggu mendapat air dan satu minggu kemudian tidak mendapat air.
Adapun jenis penggolongan dalam pemberian air irigasi adalah :
- Golongan vertikal. Golongan vertikal ini merupakan bagaimana cara penentuan waktu awal pemberian air (awal tanam) secara bersamaan pada petak tersier dari hulu ke hilir dalam suatu saluran sekunder dengan tenggang waktu pemberian air antargolongan, ini biasanya terdapat memakan waktu antara 10 sampai dengan 15 hari.
- Golongan horisontal, Golongan horizontal ini merupakan cara menentukan atau penentuan waktu pemberian air (awal tanam) secara bersamaan pada petak tersier yang berada di bagian hulu dari saluran sekunder yang berlainan dan diteruskan pada periode berikutnya ke petak tersier yang berada di bagian hilirnya dengan tenggang waktu pemberian air antargolongan, biasanya antara 10 sampai dengan 15 hari.
- Yang ke tiga yaitu golongan tersebar, Golongan ini merupakan cara penentuan waktu awal pemberian air (awal tanam) secara bersamaan pada petak tersier yang telah ditentukan dan tersebar pada satu daerah irigasi dengan tenggang saat pemberian air antargolongan, ini biasanya memakan waktu antara 10 sampai dengan 15 hari.
Irigasi Air Mengenai Saluran Skunder
Saluran Sekunder merupan suatu cabang dari saluran primer yang membagi saluran induk kedalam saluran yang lebih kecil (tersier). Sementara jaringan irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari saluran sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi sadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.
Petak sekunder ini tentunya terdapat dari beberapa petak tersier yang kesemuanya telah dilayani oleh satu saluran sekunder. Biasanya petak sekunder menerima air dari bangunan bagi yang terletak di saluran primer atau sekunder. Pada umumnya Batas-batas petak sekunder ini merupakan berupa tanda topografi yang jelas misalnya saluran drainase. Luas petak sukunder inu berbeda-beda tergantung pada kondisi topografi daerah yang bersangkutan.
Saluran sekunder pada umumnya terletak pada punggung mengairi daerah di sisi kanan dan kiri saluran tersebut sampai sebuah saluran drainase yang telah membatasinya. Saluran sekunder ini juga bisa pikirkan atau direncanakan sebagai suatu saluran garis tinggi yang mengairi kelereng-lereng medan yang lebih rendah. Saluran sekunder ini selanjutnya membawa air dari saluran primer ke petakpetak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas ujung saluran ini adalah pada bangunan sadap terakhir.
Seperti yang telah disebutkan diatas mengenai nama saluran skunuder ini biasanya sering diberi nama atau disebut sesuai dengan nama desa yang terletak di petak sekunder. Petak sekunder ini seperti yang telah di bahas diatas bahwa akan diberi nama sesuai dengan nama saluran sekundernya. Sebagai bahan contoh saluran sekunder Sambak mengambil nama desa Sambak ini karena terletak di petak sekunder Sambak.
Saluran sekunder membawa air dari bangunan yang menyadap dari saluran primer menuju petak-petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. batas akhir dari saluran sekunder adalah bangunan sadap terakhir. Banyak saluran sekunder tidak dilengkapi dengan bangunan pembuang (wasteway).
Demikian Pembahasa Mengenai Irigasi Air mengenai Saluran skunder ini, semoga bermanfaat
0 Komentar untuk "IRIGASI AIR MENGENAI SALURAN SEKUNDER"