A. MEKANISME
Mekanisme pada dasarnya merupakan sebuah kata serapan yang berasal dari bahasa Yunani yaitu kata mechane (yang artinya sebuah instrumen, perangkat beban, peralatan, perangkat) dan kata mechos (yang artinya sebuah metode, sarana, dan teknis menjalankan suatu fungsi).
Ada banyak sekali definisi yang diungkapkan oleh para ahli untuk menjelaskan arti kata mekanisme, seperti beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
Pertama, mekanisme dapat diartikan sebagai sebuah pandangan yang menggambarkan interaksi antar beberapa bagian yang ada dalam suatu sistem tertentu.
Kedua, mekanisme dapat diartikan sebagai sebuah teori mengenai gejala yang dapat dijelaskan dengan menggunakan prinsip-prinsip yang bisa dipakai untuk menjelaskan sistem kerja mesin-mesin tanpa menggunakan bantuan inteligensi sebagai sebuah sebab ataupun prinsip kerja.
Ketiga, mekanisme adalah teori yang menyatakan bahwa setiap gejala alam memiliki sifat fisik dan materi yang bergerak.
Keempat, mekanisme merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk memberikan penjelasan seputar sistem mekanis, yaitu setiap gerak setempat yang terjadi pada sebuah alat yang secara intrinsik tidak dapat diubah sesuai dengan struktur internal benda alam yang ada di alam semesta.
Sigmund Freud menggunakan istilah mekanisme pertahanan diri (Defence Mechanisms) untuk menunjukkan proses tdak sadar yang melindungi si individu dari kecemasan melalui pemutarbalikkan kenyataan. Artinya mekanisme pertahanan diri ini merupakan bentuk penipuan diri.
Freud menyatakan bahwa mekanisme pertahanan ego itu adalah mekanisme yang rumit dan banyak macamnya. Berikut ini 7 macam mekanisme pertahanan ego yang menurut Freud umum dijumpai :
1. Represi (Repression)
Mekanisme dimana seseorang yang memiliki keinginan-keinginan, impuls-impuls pikiran, kehendak-kehendak yang tidak sesuai dan mengganggu kebutuhan/motivasinya, disingkirkan dari alam sadar dan ditekan ke dalam alam bawah sadar.
Secara tidak sadar seseorang menekan pikiran-pikiran yang tidak sesuai atau menyedihkan keluar dari alam sadar ke alam tak sadar. Repression yang terus menerus akan menjadi tumpukan kekecewaan sehingga menjadi “kompleks terdesak”
Menurut Freud, represi merupakan mekanisme pertahanan yang penting dalam terjadinya neurosis. Neurosis, sering disebut juga psikoneurosis, adalah istilah umum yang merujuk pada ketidakseimbangan mental yang menyebabkan stress, tapi tidak memengaruhi pemikiran rasional.
Contoh : Seorang pemuda melihat kematian temannya waktu kecelakaan, kemudian “lupa” tentang kejadian tersebut. (lupa ini disebut amnesia yang psikogenik, bila lupa karena gegar otak maka disebut amnesia organik).
2. Sublimasi (Sublimation)
Proses dengan apa kehendak-kehendak tidak sadar dan tidak dapat diterima, disalurkan menjadi aktivitas yang memiliki nilai sosial yang tinggi. Dorongan atau kehendak-kehendak yang tidak dapat disalurkan menjadi aktivitas yang memiliki nilai sosial.
Contoh : Seseorang tidak suka berkelahi kemudian ia menjadi atlet petinju. Mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu jari.
3. Proyeksi (Projection)
Adalah mekanisme dengan apa seseorang melindungi dirinya dari kesadaran akan tabiat-tabiatnya sendiri yang tidak baik, atau perasaan-perasaan dengan menuduhkannya kepada orang lain. Menyalahkan orang lain mengenai kesulitannya sendiri yang tidak baik. Atau dengan kata lain, proyeksi merupakan usaha untuk menyalahkan orang lain mengenai kegagalannya, kesulitannya atau keinginan yang tidak baik.
Contoh : Seorang murid tidak lulus lalu mengatakan gurunya sentimen kepada dia.
4. Pengelakan atau Pemindahan (Displacement)
Proses mekanisme dimana emosi-emosi yang tertahan diberikan tujuan yang lain ke arah ideide, objek-objek, atau orang lain daripada ke sumber primer emosi. Luapan emosi terhadap seseorang atau objek dialihkan kepada seseorang atau objek yang lain.
Contoh : Seorang anak yang dimarahi ibunya kemudian dia memukul adiknya atau menendang kucingnya.
5. Rasionalisasi (Rationalization)
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dianggap rasional adanya, dapat disetujui, dapat dibenarkan, dan dapat diterima oleh dirinya sendiri dan masyarakat.
Contoh: Seorang anak menolak bermain bulu tangkis dengan temannya karena “kurang enak badan” atau “besok ada ulangan” (padahal takut kalah). Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup.
Contoh: Seorang anak menolak bermain bulu tangkis dengan temannya karena “kurang enak badan” atau “besok ada ulangan” (padahal takut kalah). Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup.
6. Pembentukan reaksi (Reaction Formation)
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk dilakukannya.
Contoh : Seorang mahasiswa yang bersikap hormat secara berlebihan terhadap dosen yang sebenarnya tidak ia suka. Seorang anak yang iri hati terhadap adiknya, ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya, yaitu sangat menyayangi secara berlebihan. Seorang yang secara fanatik melarang perjudian dan kejahatan lain dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke arah itu.
7. Regresi (Regression)
Keadaan dimana seseorang kembali ke tingkat yang lebih awal dan kurang matang dalam adaptasi. Bentuknya yang ekstrim adalah tingkah laku infantile (kekanak-kanakan). Keadaan seorang yang kembali ke tingkat perkembangan yang sebelumya dan kurang matang dalam adaptasi.
Contoh : Seorang anak yang sudah tidak ngompol, mendadak ngompol lagi karena cemas mau masuk sekolah atau mulai menghisap jempol lagi setelah ia memiliki adik, karena merasa perhatian ibunya terhadap dirinya berkurang.
Contoh : Seorang anak yang sudah tidak ngompol, mendadak ngompol lagi karena cemas mau masuk sekolah atau mulai menghisap jempol lagi setelah ia memiliki adik, karena merasa perhatian ibunya terhadap dirinya berkurang.
B. SOSIALISME
Sosialisme berasal dari kata socius yang artinya masyarakat. Sosialisme adalah paham yang bertujuan untuk membentuk kemakmuran kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan. Hal ini membedakan sosialisme dan kapitalisme yang menekankan kemakmuran dari usaha individu. Ciri utama sosialisme adalah pemerataan kemakmuran dan penghapusan kemiskinan. Oleh karena itu, sosialisme menentang adanya ketimpangan sosial, baik karena adanya system feodalisme maupun yang tercipta akibat adanya persaingan bebas.
Sosialisme muncul sebagai reaksi dari faham liberalism ekonomi dan kapitalisme modern yang muncul akibat revolusi Industri. Beberapa tokoh yang sangat gigih dalam memperjuangkan perkembangan paham sosialisme antara lain Robert Owen, Saint Simon, Charles Fourier, dan Karl Marx.
Paham sosialisme muncul setelah terjadinya Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri telah menciptakan ketimpangan kemakmuran antara golongan borjuis (majikan) dengan golongan proletar (buruh). Kaum borjuis berhasil mendapatkan keuntungan yang sangat besar sehingga berada pada taraf kemakmuran yang tinggi. Sebaliknya kaum buruh hidup menderita di rumah-rumah kumuh dengan upah rendah. Kemakmuran itu juga telah meningkatkan angka kriminalitas. Oleh karena itu, muncul gerakan untuk memperbaiki nasib kaum buruh yang dikenal dengan Revolusi Sosial.
Sosialisme atau sosialis adalah sistem sosial dan ekonomi yang ditandai dengan kepemilikan sosial dari alat-alat produksi dan manajemen koperasi ekonomi, serta teori politik dan gerakan yang mengarah pada pembentukan sistem tersebut. "Kepemilikan sosial" bisa merujuk ke koperasi, kepemilikan umum, kepemilikan negara, kepemilikan warga ekuitas, atau kombinasi dari semuanya. Ada banyak jenis sosialisme dan tidak ada definisi tunggal secara enskapitulasi dari mereka semua. Mereka berbeda dalam jenis kepemilikan sosial yang mereka ajukan, sejauh mana mereka bergantung pada pasar atau perencanaan, bagaimana manajemen harus diselenggarakan dalam lembaga-lembaga yang produktif, dan peran negara dalam membangun sosialisme.
Inti dari paham sosialisme adalah suatu usaha untuk mengatur masyarakat secara kolektif. Artinya semua individuharus berusaha memperoleh layanan yang layak demi terciptanya suatu kebahagiaanbersama. Hal ini berkaitan dengan hakikat manusia yang bukan sekedar untukmemperoleh kebebasan, tetapi manusia juga harus saling tolong-menolong. Ciri utama sosialisme adalahpemerataan sosial dan penghapusan kemiskinan. Ciri ini merupakan salah satufaktor pendorong berkembangnya sosialisme. Hal ini ditandai dengan penentanganterhadap ketimpangan kelas-kelas sosial yang terjadi pada negara feodal.
Contoh Sosialisme :
Interaksi Sosial, Individu dengan Individu
- Seorang yang mengajari sahabatnya membaca Al-Quran
- Seorang yang membeli sayur ke pedagang
- Seorang Ibu yang menyusui anaknya
- Seorang kakek memberi cokelat kepada cucunya
- Seorang ayah yang menggendong anaknya
Interaksi Sosial, Individu dengan Kelompok
- Guru dengan Siswanya
- Khutbah Jumat di masjid
- Presiden dengan Rakyatnya
- Komandan dengan Anggotanya
- Penjual dengan para pembeli
Interaksi Sosial, Kelompok dengan Kelompok
- Polisi dengan TNI saling berkerja sama memberantas preman
- Para guru dan murid sedang melakukan reboisasi
- Kelompok A dan Kelompok B yang berlomba
- PMR dan PRAMUKa berkerja sama dalam pemberian bantuan
- Pertemuan antara anggota DPR dengan para demonstran
C. KAPITALISME
Kapital berarti, modal pokok dalam perniagaan. Kapitalis, kaum yang bermodal. Sedangkan Kapitalisme adalah Sistem dan faham ekonomi (perekonomian) yang modalnya (penanaman modalnya, kegiatan industrinya) bersumber pada modal pribadi atau modal-modal perusahaan swasta dengan ciri persaingan dalam pasaran bebas.
Adapun pengertian Kapitalis menurut G.G. Wells;
“Kapitalisme adalah Suatu yang tidak dapat didefinisikan, tapi pada umumnya kita menyebut sebagai sistem kapitalis, sesuatu yang kompleks kebiasaan tradisional, energi perolehan yang tak terkendalikan dan kesempatan jahat serta pemborosan hidup”.
Secara umum,Teori Kapitalis bercirikan individu yang menjadi pemilik bagi apa yang dihasilkannya, Orang lain tidak punya hak. Ia berhak untuk memonopoli semua alat produk yang dapat dicapainya dengan usahanya sendiri, berhak untuk tidak mengeluarkannya, kecuali dengan jalan yang memberi keuntungan padanya.Teori tersebut bertitik tolak pada egoisme, yang hanya cinta pada diri sendiri.
Apabila ditinjau dari sudut ekonomi, Bukan dari sudut moral, bahwa salah satu pembawaan dari teori kapitalis, ialah rusaknya keseimbangan dalam pembagian kekayaan diantara individu-individu dan tertumpuknya alat-alat produksi ditangan satu kelompok yang merupakan satu kelas yang paling mewah hidupnya dan paling unggul.
Contoh : Buruh berada di rantai terbawah kapitalisme, mereka lebih susah mengangkat dirinya sendiri karena terhalang ekonomi, kesehatan, pendidikan.
0 Komentar untuk "Penjelasan dan Contoh Mekanisme, Sosialisme dan Kapitalisme"